skip to main
|
skip to sidebar
Budaya Jawa Tengah Via Pekasa
SRAGEN - Bertempat di Rumah KRT Muharjo Hadinagara, Beloran Sragen, Paguyuban Kawula Keraton Surakarta ( Pakasa ), Minggu (25/11) mengadakan pertemuan anggota dan warga Pakasa. Pakasa Cabang Sragen didirikan bulan Februari 2007 lalu. Sampai saat ini telah memiliki anggota kurang lebih 225 orang. Menurut KP Edy Wirabhumi sewaktu mengukuhkan Pakasa 9 bulan lalu mengatakan bahwa para pengurus, anggota dan warga Pakasa ini dapat menjadi ujung tombak pelestarian dan pengembangan budaya jawa yang bersumber dari Keraton Surakarta Hadiningrat di Sragen.
Keraton Surakarta sebagai kesatuan ikatan trah Mataram mempunyai kewajiban untuk melestarikan nilai-nilai tradisi budaya Jawa. Budaya juga sebagai salah satu saka guru sebuah negara. Jika seseorang memiliki kecintaan dan dedikasi tinggi pada budaya, berarti dia juga mencintai negaranya.
Acara ini dihadiri oleh seluruh anggota dan warga serta calon warga Pakasa Cabang Sragen. Menurut Wahyu Widayat, SH, Msi, sewaktu memberikan sambutan dalam pertemuan minggu itu, mengajak para anggota Pakasa untuk selalu menguri-uri budaya jawa yang adi luhung. Para anggota dan warga Pakasa juga di harapkan dapat memberikan sumbang saran dalam upaya melestarikan budaya jawa yang bersumber di keraton. Budaya Jawa merupakan warisan leluhur yang wajib dilestarikan.
Senada dengan Wahyu Widayat, Kepala Dinas Pendidikan Gatot Supadi mengatakan, atas nama pemerintah dia menyambut baik upaya Pakasa dalam nguri-uri budaya jawa. Dalam budaya jawa, banyak pelajaran yang dapat dipetik untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Gatot Supadi, dalam hidup bermasyarakat diperlukan tata krama, unggah-ungguh, dengan mendalami budaya jawa yang adi luhung, yang di implementasikan dalam setiap cipta rasa dan karsa, maka seseorang akan mudah diterima dalam lingkungan masyarakat.
Gatot Supadi mengharapkan Pakasa dapat memberikan andil dalam upaya memajukan pendidikan budaya di Kabupatren Sragen. Anggota Pakasa yang sebagian besar sudah berusia menengah ke atas dan sudah cukup matang dalam mendalami budaya jawa, di harapkan dapat mewariskan pengetahuan dan memberikan didikan kepada generasi muda sebagai penerus.
Gatot Supadi menambahkan, anggota Pakasa juga diharapkan untuk selalu meningkatkan keahlian dan kemampuannya, seperti belajar Pranoto coro, dan masih banyak pelajaran budaya jawa yang dapat kita pelajari.
Dalam acara tersebut diadakan potong tumpeng oleh eyang Slamet Basuki. Potong tumpeng diserahkan ke Wahyu Hidayat dan Gatot Supadi. Selanjutnya di serahkan ke semua peserta Pakasa yang hadir. (hart)
Sumber: www.sragen.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar